Mengapa Dinamakan Desa Sungai Piring
Mengapa Dinamakan Desa Sungai Piring. pada kesempatna ini, soal meminta kita untuk mencari amanat dari sebuah legenda tentang "Asal Mula Desa Sungai Piring". Dahulu kala disuatu desa terpencil tinggal lah seorang anak dengan Ibunya. Karena kesulitan ekonomi itulah akhirnya si anak terpaksa membantu Ibunya untuk mendapatkan uang.
Ibunya mencari barang bekas dipasar, sedangkan si anak pergi ke pinggiran desa. Saat sianak itu pergi ke sungai untuk membersihkan mukanya, ia menemukan sebuah tempurung yang berbentuk piring yang sangat indah, ia membawa piring itu pulang dan memberitahukan kepada Ibunya.
“Hei kembalikan piring itu dasar penipu!” teriaknya semakin keras sambing mengacungkan jari telunjuknya. Karena si penuduh memiliki bukti yang kuat, maka anak dan Ibu itupun diusir oleh warga.
Ketika itu Ibu dan anak ini sudah tidak mempunyai tempat tinggal lagi, mereka bingung harus kemana. Suatu ketika, warga sekitarnya sedang dilanda kemiskinan, mereka sedang mengalami ekonomi yang sulit dan kesusahan akibat gagal panen, baik tanaman padi maupun tanaman palawija lainnya. Ketika warga bertanya kepada Ibu dan anak itu, “dari mana kalian mendapatkan kekayaan dan uang sebanyak ini, sehingga kalian dapat membangun rumah sebesar ini ?” lalu Ibu itu pun menceritakan semua kejadiannya.
Informasi Budaya Urang Banjar
Copyright © 2011. Budaya Urang Banjar - All Rights Reserved.
Template Created by Creating Website Published by Mas Template Proudly powered by Blogger.
Rapat Dewan, Bupati OKU Timur Sampaikan Jawaban Atas Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi – Ogan Komering Ulu Timur
Menurut informasi penduduk dan cerita orang tua –tua setempat, Komering berasal dari bahasa India yang berarti PINANG, kerena sebelum abad ke IX daerah ini marak dengan perdagangan buah pinang, dengan pedagang dari India, sebagai bahan rempah – rempah. Diantara jenis rempah lainya sebagai juragan Pinang.Kemudian juragan pinang yang berasal dari India tersebut dimakamkan di dekat pertemuan sungai Selabung dan Waisaka, di hulu Kota Muara Dua.
Dari tempat makam tersebut mengalir sungai sampai Ke muara ( Minanga ), sehingga mulai saat itu semua penghuni di sepanjang pinggiran sungai tersebut dinamakan Orang Komering dan daerahnya dinamakan Daerah Komering. Setelah terjadinya perubahan geografis karena peristiwa alam, Muara Sungai Komering ( Minanga sekarang ) terjadi pendangkalan sepanjang 125M pertahun kearah Bangka.
Sebelum abad ke VIII Minanga masih berada di tepi pantai / muara sungai komering.Setelah terjadi pendangkalan aliran sungai Komering terpecah menjadi 2 cabang sungai mulai dari Minanga kearah hulu sekitar 20 km tepatnya di Rasuan lama. Aliran sungai yang lama menyempit disebelah timur sampai diminanga dan rawa / lebak ( Bekas Lautan Purba).
Aliran sungai yang baru di sebelah Barat mengalir ke daerah Tobong, Plaju dan bermuara di Musi, kepada mereka yang menghuni aliran sungai Komering yang baru disebut orang Komering Ilir, walaupun kebanyakan dari mereka bukan penduduk yang berbudaya Komering, sedangkan di bagian hulu sungai Komering mulai dari Selabung sampai ke Ranau penduduknya tidak mau disebut orang komering, karena mereka tidak tinggal dipinggiran sungai Komering, mereka menaman dirinya “ JELMA DAYA “ yang berarti ( aktif,dinamis ) tapi mereka pendukung Budaya Komering (Y.W.Van Royan 1927). Sepanjang aliran sungai Komering dari Hulu ( Muara Dua ) sampai dengan Gunung Batu dan juga yang tidak disekitar sungai Komering penduduknya terbagi menjadi 2 yaitu :. * Komering Beribu kota di Martapura Kabupaten OKU TIMUR.
Buka Sunatan Massal di Desa Kalumpang, Berikut Pesan-pesan H. Ferryandi
Arrayyan.co Kalumpang - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Dr. H. Ferryandi, ST, MT, MM Ferryandi membuka secara langsung pelaksanaan Khitanan Massal yang diadakan di Balai Desa Kalumpang, Kecamatan Gaung Anak Serka (Gas), Selasa (29/11/2022). Pada kegiatan ini, Dr. H. Ferryandi tidak sendirian, ia juga didampingi, Riski Marwira, SH, MH, Kepala Desa Kalumpang, Ketua PK Golkar Kecamatan Gas, M Sani dan Ketua Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Inhil, Aditiya Prahara, SE, Erik Septian Pimpinan media online Narasiriau.com serta tim dari Baigian Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dari Dinas Kesehatan Inhil. Dalam sambutannya, pria yang akrab disapa H. Ferry mengatakan selain sebagai kewajiban agama bagi umat muslim laki-laki yang menginjak akil baliq, khitan atau sunat juga sangat penting untuk menjaga kebersihan dan kesehatan.
Untuk membagun kampung halaman kita ini sumberdaya manusianya harus menjadi orang yang mampu. Sementara itu Kepala Desa Kalumpang, Riski Marwira, SH, MH mengucapkan Terimakasih kepada Ketua DPRD yang telah rutin mengadakan kegiatan ini untuk membantu masyarakat. Senada dengan itu, Kepala Puskesmas Sunga Iliran, Salmariantity, Skm dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada Ketua DPRD Inhil, Ferryandi karena telah konsisten melaksanakan kegiatan ini setiap tahunnya.
Keren! Ada Piring Pelepah Pinang yang Ramah Lingkungan Buatan Warga Jambi
Pun, proses pembuatannya juga terbilang praktis. Pelepah pinang dijemur dulu selama 3-4 jam, kemudian dicetak dalam alat.
molding hot press. Tak perlu waktu lama, piring sudah terbentuk secara sempurna dan siap digunakan. Lebih menariknya lagi, bahan-bahan yang digunakan juga alami, piring satu ini tak menggunakan bahan kimia sama sekali, lho.