Lazada Otomotif Offer

Mengapa Yesus Disebut Firman Allah

  • Diterbitkan : 08 Dec 2022

Mengapa Yesus Disebut Firman Allah. Tujuan Injil Yohanes di Yohanes 20:30-31 adalah jelas: “Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini, tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.” Kitab Injil ini ditulis untuk menolong orang percaya pada Kristus dan memiliki hidup kekal. Maka ketika Yohanes berkata, “Semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya,” ia memaksudkan bahwa ia sedang menulis untuk membangkitkan iman atas orang yang belum percaya dan menopang iman atas orang yang percaya – dan dengan cara itu membawa keduanya kepada hidup kekal. Mungkin dalam Alkitab tidak ada kitab yang lebih baik selain Injil Yohanes untuk menolong Anda tetap percaya dan menghargai Kristus di atas segala sesuatu. Yohanes memerlukan lebih dari tiga tahun untuk mencari tahu kepenuhan tentang siapakah Yesus itu.

Anda atau saya mungkin telah menuliskannya dalam suatu cara yang secara tidak kentara membiarkan identitas Yesus semakin memengaruhi para pembaca sehingga mereka ingin tahu, Siapakah Pribadi ini? Ingat: “Semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah” (Yohanes 20:31).

Suatu hari saya mungkin akan menyampaikan khotbah hanya mengenai doktrin ini dari bagian lain Injil Yohanes dan Kitab Suci. Yohanes tidak hanya mengatakan, “Segala sesuatu dijadikan oleh Dia.” Anda mungkin berpikir bahwa itu cukup untuk menyelesaikannya. “Tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.” Kata-kata terakhir itu menambahkan hal ini: Kata-kata itu membuat eksplisit, tegas dan sangat jelas bahwa apa pun dalam kategori dijadikan, Kristus menjadikannya.

Apakah maksud dari Yohanes 1:1, 14, yang menyatakan bahwa Yesus adalah Firman Allah?

Mengapa Yesus Disebut Firman Allah. Apakah maksud dari Yohanes 1:1, 14, yang menyatakan bahwa Yesus adalah Firman Allah?

“Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini, tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.” Tujuan Yohanes adalah untuk memperkenalkan Yesus Kristus kepada pembacanya, memperlihatkan siapa Yesus itu sesungguhnya (Allah dalam bentuk manusia) dan apa saja yang Dia lakukan. Tujuan utama Yohanes adalah membawa orang-orang untuk menerima karya keselamatan Kristus melalui iman.

Saat kita memahami hal ini, kita bisa memahami mengapa Yohanes memperkenalkan Yesus sebagai “Firman” di dalam Yohanes 1:1.Yohanes memulai Injil ini melalui pernyataan, “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah,” Yohanes memperkenalkan Yesus dengan sebuah istilah yang dikenal baik oleh pembaca dari kalangan Yahudi maupun non-Yahudi. Kata “Firman” juga dipahami sebagai sesuatu yang digunakan untuk melakukan kehendak Allah (Mzm 33:6, 107:20, 119:89, 147:15-18). Jadi, bagi pembaca dari kalangan Yahudi, dengan memperkenalkan Yesus sebagai “Firman,” Yohanes membawa mereka kembali pada Perjanjian Lama dimanaatau “Firman Allah’ terkait erat dengan perwujudan wahyu Allah.Sementara dalam filsafat Yunani, istilahdigunakan untuk menjelaskan keberadaan pihak perantara, yang menjadi perantara Allah dalam menciptakan segala sesuatu dan berkomunikasi dengan mereka. Dalam sudut pandang orang Yunani,dianggap sebagai jembatan antara Allah dengan alam semesta ini. Oleh karena itu, bagi pembaca dari kalangan Yunani, penggunaan istilahcenderung melahirkan gagasan mengenai konsep pihak perantara Allah dengan dunia.Jadi, pada dasarnya, dengan memperkenalkan Yesus sebagai logos, Yohanes menggunakan sebuah kata dan konsep yang telah dikenal, baik oleh orang Yahudi dan non-Yahudi pada saat itu, dan menggunakannya sebagai titik awal bagi dia untuk memperkenalkan Yesus Kristus kepada mereka. Namun, Yohanes ,melampaui konsepyang dikenal oleh pembaca orang Yahudi dan non-Yahudi saat itu, menunjukkan bahwa Yesus bukanlah sebuah prinsip yang menjadi perantara seperti diketahui oleh orang Yunani, namun sebagai sebuah Pribadi; sepenuhnya Allah, dan juga sepenuhnya manusia.Yesus Kristus bukanlah hanya merupakan penjelmaan dari wahyu Allah seperti yang dipikirkan oleh orang Yahudi, namun merupakan perwujudan Allah itu sendiri dalam bentuk daging.

Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami.’” (Yoh 14:9).Dengan menggunakan istilahatau “Firman” dalam Yoh 1:1, Yohanes menerapkan dan memperkuat sebuah konsep yang sudah dikenal oleh para pembacanya dan menggunakannya untuk memperkenalkan pembacanya padaAllah yang sesungguhnya dalam Yesus Kristus.

Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Ayat ini juga menjadi landasan pengembangan teologi "Trinitarian" pada masa awal terbentuknya Alkitab. Istilah "Firman" (= "kata; perkataan"; "kalam; kalimah; kalimat"; "Sabda") merupakan terjemahan dari istilah bahasa Yunani "Logos" yang secara umum sejak Kekristenan mula-mula sudah ditafsirkan merujuk kepada Yesus Kristus, sebagaimana kemudian dijabarkan dalam ayat-ayat berikutnya dalam pasal yang sama.

[7] Ayat ini dan yang lain dalam tulisan-tulisan Yohanes menghubungkan pengertian Kristen tentang Yesus dengan ide filsafat Yunani "Logos" serta konsep Ibrani "Hikmat". Injil Yohanes memberikan kepada kita tiga ciri Yesus Kristus selaku "Firman itu":. (a) Kristus sudah ada sejak semula bersama-sama dengan Bapa sebelum dunia ini dijadikan (Kolose 1:15).

Dia sebagai Oknum sudah ada sejak kekekalan, berbeda dari, tetapi dalam persekutuan abadi dengan Allah Bapa. Inilah pernyataan dasar dari penjelmaan: Kristus meninggalkan sorga serta memasuki keadaan manusia lewat kelahiran alami (lihat Matius 1:23). Menurut Matthew Henry (1662–1714) dalam komentarinya, pengidentifikasian Yesus menggunakan "adalah" dalam bentuk waktu lampau (past tense "was") karena Ia "was" ("tadinya adalah") Putra Allah yang telah dikirim ke dunia untuk menyatakan pikiran Bapa-Nya kepada dunia.

Tetapi Firman itu bukanlah Bapa dan bukan pula Allah Tritunggal (Trinitas)… Pernyataan ini tidak dapat berdiri sendiri tanpa penjelasan.”[9] Terjemahan Inggris oleh sejumlah penulis, misalnya James Moffatt, Hugh J. Schonfield dan Edgar Goodspeed menggunakan kata-kata "...and the Word was divine.".

Keyakinan Iman Kita: Alkitab Adalah Firman Allah

“Dinafaskan oleh Allah- given by inspiration of God (KJV); – is God-breathed (NIV) ); memiliki arti bahwa Roh Allah sendiri yang mewahyukan atau menginspirasikan segala tulisan di Alkitab. Roh Kudus berbicara melalui para nabi sehingga perkataan yang ditulisnya ini begitu berotoritas dan sangat penting. Sehingga Alkitab yang adalah firman Allah merupakan otoritas tertinggi untuk mengatur tingkah laku (moral dan etika) bagi orang-orang percaya (baca: Kristen). Oleh karena pengawasan, pengaruh, secara supranatural dari Roh Kudus, maka Alkitab dalam naskah aslinya tidak menegaskan apapun yang bertentangan dengan fakta. Apalagi sekarang Alkitab sudah diterjemahkan dalam berbagai bahasa, hal ini akan lebih memudahkan para pembacanya untuk mengetahui maksud Allah di dalamnya.

Di ayat- ayat manakah Yesus disebut sebagai Allah (God)? – katolisitas.org

Gereja Katolik tidak membedakan istilah antara Tuhan dengan Allah, karena memang keduanya sama maknanya, jika mengacu kepada Sang Ilahi. Bahwa kata ‘Kurios‘ (bahasa Yunani) /’Adonai‘ (bahasa Ibrani)/’Tuhan‘ dapat mengacu juga kepada arti kata ‘tuan’ atau bahkan ‘suami’, sebagaimana pernah diuraikan di sini, silakan klik, itu memang benar, tetapi jika istilah itu ditujukan kepada Sang Ilahi, maka istilah tersebut mengacu kepada Allah yang sama. Di hadapan Mahkamah Agama, sebelum para tua-tua Yahudi membawa Yesus untuk dihukum mati, mereka bertanya, “Kalau begitu, Engkau ini Anak Allah?” (lih.

Jawab Yesus: “Kamu sendiri mengatakan, bahwa Akulah Anak Allah.” Lalu kata mereka: “Untuk apa kita perlu kesaksian lagi? St. Thomas Aquinas dalam bukunya Catena Aurea menjelaskan ayat ini dalam Injil Matius, dengan mengutip pengajaran St. Ambrosius, “Tuhan Yesus lebih berkehendak untuk membuktikan bahwa diri-Nya adalah Raja [Anak Allah], daripada mengatakan bahwa diri-Nya sendiri adalah Raja [Anak Allah], sehingga mereka [para tua-tua Yahudi] tidak mempunyai alasan untuk menghukum-Nya, ketika mereka mengakui kebenaran yang atasnya mereka menuntut Dia.

Itulah sebabnya Yesus mengatakan bahwa sebelum Abraham ada, Ia sudah ada terlebih dahulu (Yoh 8:58), dan justru karena jawaban ini, yang secara jelas menyatakan bahwa Ia adalah Allah, maka Yesus dijatuhi hukuman mati atas tuduhan menghujat Allah. “Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus.” (Kis 2:36). “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Sedangkan secara garis besar, Mengapa Orang Kristen percaya bahwa Yesus itu Tuhan, klik di sini.

Mengapa Yesus disebut Anak Allah dan juga disebut Anak Manusia? – JawabanApapun.com

Mengapa Yesus Disebut Firman Allah. Mengapa Yesus disebut Anak Allah dan juga disebut Anak Manusia? – JawabanApapun.com

Yesus diakui sebagai Anak Allah pada dua kesempatan oleh suara yang terdengar dari Surga. Karena digunakan untuk menyebut Yesus, istilah ini merujuk pada perannya sebagai Mesias, atau Kristus, Raja pilihan Allah (Matius 26:63). Dalam Alkitab Perjanjian Baru, Yesus disebut sebagai “Anak Allah”.

Yesus sebagai Anak Allah merupakan sebuah konsep di dalam Injil Alkitab, yang menunjukkan sisi kemanusiaan Yesus sekaligus sisi ke-ilahian Allah. Doktrin Trinitas mengidentifikasikan Yesus sebagai Allah Anak, yang satu dalam esensi tetapi berbeda secara pribadi dengan Allah Bapa dan Allah Roh Kudus (pribadi pertama dan pribadi ketiga dalam urutan ….

Ada banyak ayat Alkitab menyatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah. Yang terutama adalah bahwa Yesus menyebut Allah itu Bapanya. Perjanjan Lama Dalam versi Alkitab bahasa Ibrani, istilah Anak Manusia mengacu pada kata adam yang artinya anak atau kata enos yang berarti istilah kolektif manusia.

Dalam Al-Quran disebutkan bahwa Yesus atau Nabi Isa adalah salah satu hamba terbaik pilihan Allah, sekaligus utusan-Nya. Doktrin Trinitas mengidentifikasikan Yesus sebagai Allah Anak, yang satu dalam esensi tetapi berbeda secara pribadi dengan Allah Bapa dan Allah Roh Kudus (pribadi pertama dan pribadi ketiga dalam urutan penyebutan).

Yesus Kristus: “Jalan, Kebenaran, dan Hidup”

“Menjelang petang, pantulan cahaya merah di langit setelah matahari terbenam merupakan pemandangan yang sangat indah! Sambil merenungkan pemandangan yang indah ini, saya berbaring [di ranjang] pada pukul sepuluh malam itu …. Pada malam tanggal 10 Mei 1921, ketika mereka berlayar menuju tempat yang sekarang dikenal sebagai Samoa bagian Barat, Penatua McKay memiliki pengalaman berikut:. “Bagaimana kami tahu jalan ke situ?” tanya Tomas, ketika dia duduk bersama rekan rasul dan Tuhan mereka di dekat meja sesudah perjamuan pada malam pengkhianatan yang tidak terlupakan itu; jawaban Ilahi Kristus adalah: “Akulah jalan, kebenaran, dan hidup …” (Yohanes 14:5–6).

Setiap pemikiran, perkataan, serta perbuatan-Nya selaras dengan hukum Ilahi dan, karenanya, hal itu benar. Saluran komunikasi antara Dia dan Bapa senantiasa terbuka, sehingga kebenaran, yang terdapat di dalam wahyu, selalu diketahui-Nya.8 Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir menerima sebagaimana adanya perkataan Yesus: “Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan” (Yohanes 10:10).

Penggunaan yang tepat dari karunia ini mendorong manusia menjadi tuan, bukan hamba, bagi alam. Nafsunya harus dikendalikan dan digunakan untuk memberi manfaat bagi kesehatan serta kelanjutan hidupnya. Selama dua ribu tahun, hampir semua orang menganggap [ajaran-ajaran Kristus] tidak praktis—terlalu ideal, mereka mengatakan, tetapi jika kita dengan sungguh-sungguh mempercayai keilahian Kristus, bahwa Dia adalah “jalan, kebenaran, dan hidup” (lihat Yohanes 14:6), kita tidak lagi meragukan penerapan ajaran-ajaran-Nya dalam kehidupan sehari-hari.

Melalui pertobatan semacam itu mereka membawa kedamaian serta niat baik kepada dunia bukan perselisihan [dan] penderitaan.14 Sebagai langkah pertama, … terapkanlah dengan sungguh-sungguh instruksi sederhana tentang berada dalam posisi orang lain, cara terpasti dari semuanya untuk mengurangi kegetiran yang menandai kesalahpahaman.

KENAPA YESUS DISEBUT SEBAGAI TUHAN??

Mengapa Yesus Disebut Firman Allah. KENAPA YESUS DISEBUT SEBAGAI TUHAN??

Ada beberapa alasan mengapa Yesus Kristus layak disebut sebagai Tuhan. * Anak Manusia (Yesus Kristus) telah turun dari sorga (Yoh. * Yesus telah menciptakan segala sesuatu dan segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia baik di bumi maupun di sorga (Kolose 1:16). * Yesus memperdamaikan segala sesuatu dengan diriNya baik yang ada di bumi maupun yang ada di sorga (Kolose 1:20). Karena Yesus melakukan dan memiliki berbagai tindakan keilahian, misalnya:. * Dalam PL, Allah mentahirkan segala kesalahan mereka (Yeremia 33:8), Dalam PB, Yesus menyucikan kita dari segala kejahatan (1 Yohanes 1:9).

Dalam PB, Yesus datang kedua kedua kalinya sebagai hakim baik bagi orang hidup maupun orang mati (Yohanes 9:39; Kis. * Dalam PL, Allah menciptakan alam semesta (Kejadian 1:1).

Karena Yesus sendiri menyebut diriNya adalah Allah (Yoh. Karena Yesus menyamakan diriNya dengan Allah (Yoh.