Kenapa Yesus Disebut Isa Almasih
Kenapa Yesus Disebut Isa Almasih. Al-Masih artinya orang yang dipilih secara khusus atau "diurapi" dengan dituangi minyak di kepalanya. Pengurapan sering dilakukan di kalangan bangsa Israel sebagai tanda bahwa orang yang diurapi itu mendapatkan jabatan atau kedudukan khusus.
Misalnya, Saul dan Daud masing-masing diurapi menjadi raja Israel oleh Samuel ( ). Al-Masih, Mesias atau Kristus adalah salah satu gelar yang diberikan kepada Yesus, karena orang Kristen percaya bahwa Yesus adalah sang Juruselamat yang dijanjikan sejak masa Perjanjian Lama untuk menyelamatkan umat manusia dari hukuman neraka. Dalam versi-versi Alkitab bahasa Indonesia, istilah Christos pernah diterjemahkan menjadi: Almaseh (BABA); Almasih (KL1870, SB); Elmesehh (LDKR); Kristoes (KL1863), dan Kristus (TB, BIS, TL, FAYH, WBTC, ENDE).
Sedangkan kata Mesias pernah diterjemahkan menjadi al-Masih (KL1863); Almasih (KL1870); Djoeroe-Slamat (KL1863); Elmesehh (LDKR); Masehi (SB); Masiha (BABA); Mesias (TB, BIS, FAYH, WBTC, ENDE); Messias (TL); dan Raja Penyelamat (BIS). Karena mu'jizat yang diberikan kepada nabi Isa a.s adalah dengan mengusap.
Atas Izin Allah, Isa a.s dengan sekali usap orang mati hidup kembali, yang buta diusap matanya sembuh. ^ (Indonesia) Armansyah, Ramalan Imam Mahdi Akankah Ia Datang Pada 2015?, Penerbit Serambi, ISBN 979-024-081-3, 9789790240810 ^ Allah menciptakan dua al-Masih, salah satu dari keduanya adalah lawan untuk yang lain. Sementara Dajjal adalah nabi palsu membawa pada kesesatan, dia menguji manusia dengan sesuatu yang diberikan kepadanya berupa kemampuan-kemampuan yang luar biasa, seperti menurunkan hujan, menghidupkan bumi dengan tumbuhan, dan hal-hal lain yang di luar kebiasaan dan dia ingin meninggikan diri nya dari Allah.
Di Sini Isa di Sana Yesus: Tanya Kenapa?
Oke, fragmen kisah masa lalu saya itu hanya sepenggal contoh bagaimana sebuah nama bisa menjadi sangat sensitif untuk pemiliknya. Sampai-sampai salah seorang dosen saya, Pak Iwa Lukmana, yang lulusan Monash University itu, merasa perlu menggelar karpet merah untuk sebuah kegiatan penelitian tentang nama. Tapi dalam tataran bahasa, kita bisa mendaurnya hingga murni, lalu tampak wujud hakiki dari suatu kata yang menjadi polemik.
Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan, jiga dia di Arab nama depannya akan dipanggil Rojab Toyib Ardogan. Fenomena ini sebenarnya dapat dijelaskan dengan padanan bunyi vokal glotal dalam bahasa Indonesia: kita menulis BAPAK, tapi dibaca /bapa’/. Kemudian, ternyata, dalam Perjanjian Baru yang berbahasa Melayu-Kuna zaman dulu, nama “Isa Almasih” ditulis sebagai terjemahan dari kata Yunani ιησους χριστος - iêsous khristos. Sampai di sini, saya sungguh sangat benar-benar berharap agar saudara-saudara sesama Muslim jangan pernah menghina atau memperolok nama dan figur Yesus Kristus.
Mengapa Isa Al-Masih Disebut Tuhan? Apa Alasannya?
Ketika seseorang bertanya, Mukmin akan menjawab bahwa Isa adalah nabi atau utusan Allah, yang berarti hanyalah manusia. Al-Quran menyatakan: Setiap anak Adam yang baru lahir, disentuh oleh setan ketika lahirnya itu, … kecuali Maryam dan anaknya” (Sahih Bukhari 1493). 3:45, mengatakan bahwa: “Dia [Isa Al-Masih] pada mulanya adalah Firman/Kalimat Allah.” Yang menurut Injil, Rasul Besar Yohanes 1:14, “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita…”. Menurut Saudara, apakah mungkin ada nabi atau manusia biasa yang memiliki karakter-karakter seperti Isa Al-Masih jikalau dia bukan Tuhan?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Ini Alasan Pemerintah Ubah Isa Almasih Jadi Yesus Kristus
Jakarta, CNBC Indonesia - Istilah Isa Almasih kini resmi diubah menjadi Yesus Kristus. Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki mengatakan bahwa perubahan itu merupakan usulan dari umar Kristen (Protestan) dan Katolik.
"Ini usulan dari umat Kristen dan Katolik agar nama nomenklatur itu diubah ke yang mereka yakini sebagai bagian dari yang mereka yakini, yaitu adalah kelahiran Yesus Kristus, wafatnya Yesus Kristus, dan kenaikan Yesus Kristus juga, jadi memang dari usulan mereka," kata Saiful. "Memang usulan dari mereka dan kita perjuangkan.
Alhamdulillah bisa diterima," imbuhnya. Kementerian Agama akan menyampaikan hal tersebut ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk selanjutnya menerbitkan peraturan presiden (Perpres) untuk perubahan nomenklatur tersebut. Dengan demikian, tiga hari libur nasional terkait Isa Almasih, yakni kelahiran, wafat, dan kenaikan, akan diubah menjadi Yesus Kristus.
Sebelumnya, tiga menteri, yakni Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi telah menuntaskan rapat penetapan hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024. "Untuk 2024, pemerintah memutuskan jumlah 27 hari libur nasional dan cuti bersama, terdiri dari libur nasional 17 hari dan cuti bersama 10 hari," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, dalam konferensi pers SKB 3 Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2024, dikutip Minggu (17/9/2023).
Penetapan jumlah hari libur nasional dan cuti bersama 2024 merujuk pada Keppres No.251 Tahun 1967 tentang hari libur sebagaimana tertuang dalam Kepres No.3 Tahun 1983 tentang perubahan atas Keppres No.251 Tahun 1967 tentang hari libur.
Asal-Usul dan Makna Isa Almasih yang Diganti Yesus Kristus di Hari Libur Nasional 2024
Asal-Usul dan Makna Isa Almasih yang Diganti Yesus Kristus di Hari Libur Nasional 2024 Berikut asal-usul dan makna Isa Almasih yang akan diubah menjadi Yesus Kristus dalam penamaan hari libur nasional di kalender 2024. Suara.com - Kementerian Agama (Kemenag) mengusulkan perubahan Isa Almasih menjadi Yesus Kristus untuk penamaan hari libur nasional. Beberapa puluh tahun kemudian, setelah ia wafat, namanya yang diperkenalkan sebagai Isho masuk ke Yunani. Di Indonesia sendiri penyebutannya adalah Yesus Kristus, yang berdasarkan kata turunan dari bahasa Ibrani dan Inggris. Diketahui bahwa umat Kristen memang lebih menginginkan Yesus karena Isa mempresentasikan nama seorang nabi dalam agama Islam. Mereka meyakini Yesus dikandung oleh roh kudus dan dilahirkan dari seorang perawan wanita bernama Maria.
Nama lain dari Isa Almasih adalah Mesias atau Kristus, yang menjadi salah satu gelar bagi Yesus. Sebab, orang Kristen percaya ia merupakan juru selamat yang telah dijanjikan untuk menyelamatkan umat manusia dari perihnya hukuman neraka.
Dajjal Dijuluki Al-Masih seperti Nabi Isa, Ini Alasan dan Perbedaannya
Dilansir dari detikHikmah, Jumat (20/1/2023), dalam Syarah Hishnul Muslim karya Syaikh Majdi Abdul Wahab Al-Akhmad dan diterjemahkan oleh Abdul Rosyad Shiddiq disebutkan, kalimat "Al-Masih Dajjal" disebut Al-Masih karena kebaikan telah dihapus darinya. Sementara pendapat lain mengatakan, Dajjal disebut Al-Masih karena dia hanya memiliki 1 mata yang dapat melihat.
Dikatakan, hanya ada satu mata tanpa alis pada sebagian wajah Dajjal. Selanjutnya, Syaikh Majdi Abdul Wahab Al-Akhmad turut mengungkapkan ada beberapa pendapat lain mengenai julukan Al-Masih pada Dajjal.
Jadi penyebutan Al-Masih untuk Dajjal selalu diikuti dengan sifatnya," Abdul Wahab Abdussalam Thawilah seperti diterjemahkan oleh Subhanur. Ada tiga hal mengapa Al-Masih yang berarti pembohong disematkan pada Dajjal. Diketahui, Dajjal merupakan sosok pembawa kesesatan yang akan menyebarkan fitnah di antara umat manusia.
Artinya: "Tidak ada satu pun makhluk sejak Adam diciptakan hingga terjadinya kiamat yang fitnahnya lebih besar dari Dajjal.". Sering kali nama Dajjal disebutkan dalam hadits dan dia akan muncul di akhir zaman sebagai salah satu tanda datangnya hari kiamat.
Wafat Isa Almasih, Asal-usul dan Perbedaannya dengan Hari Kenaikan Isa Almasih
Peringatan Hari Wafat Isa Almasih juga dikenal dengan sebutan Good Friday atau Jumat Agung. Hari wafatnya Isa Almasih sebenarnya tidak tercatat secara gamblang di dalam Alkitab. Namun, banyak yang meyakini bahwa penyaliban Isa Almasih dilakukan pada hari Jumat, tetapi tidak diketahui tanggal pastinya. Hari Kenaikan Isa Almasih merupakan hari dimana Yesus Kristus terangkat naik ke langit dan kemudian hilang dari pandangan setelah tertutup awan dan disaksikan oleh murid-murid-Nya, dicatat dalam bagian Perjanjian Baru di Alkitab. 40 hari setelah kebangkitan-Nya, Yesus menunjukkan diri-Nya di depan para murid dan membuktikan bahwa ia hidup. Secara berulang-ulang, Yesus menampakkan diri di depan para murid-Nya dan berbicara tentang Kerajaan Allah.