Kenapa Yesus Disebut Anak Allah
Kenapa Yesus Disebut Anak Allah. "Jawab Marta: "Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia. "Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini, tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.” (Yohanes 20:24-31).Ketika beberapa orang Yahudi berencana untuk membunuhNya, Yesus juga memberi kesaksian tentang diriNya sendiri.
“Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh-Nya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah.Maka Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.Sebab Bapa mengasihi Anak dan Ia menunjukkan kepada-Nya segala sesuatu yang dikerjakan-Nya sendiri, bahkan Ia akan menunjukkan kepada-Nya pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar lagi dari pada pekerjaan-pekerjaan itu, sehingga kamu menjadi heran.Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barangsiapa yang dikehendaki-Nya. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.” (Yohanes 5:18-24)Saat diadili, Yesus menegaskan keilahiannya.
Imam Besar itu bertanya kepada-Nya sekali lagi, katanya: "Apakah Engkau Mesias, Anak dari Yang Terpuji? Kebutuhan manusia yang terbesar adalah: mengenal sang Pencipta kita secara pribadi.Jika pengetahuan mengenai Allah bergantung pada penyelidikan dan eksperimen manusia, maka sangat penting bagi kita untuk menemukan jawaban terhadap pertanyaan, “Kalau Allah itu Esa, bagaimana Yesus bisa menjadi AnakNya?”Namun, karena pengenalan akan Allah itu bergantung pada pernyataan diriNya, maka percaya pada pernyataanNya sebagaimana yang ditemukan dalam FirmanNya, Alkitab, lebih penting ketimbang menemukan jawaban atas pertanyaan kita yang paling sulit sekalipun.Dalam Alkitab, percaya kepada pernyataan diri Allah sebagai kebenaran dan menaati kebenaran itu disebut iman.Kita akan meninggal dengan banyak pertanyaan sulit yang tidak terjawab.
Namun, dengan mati di atas kayu salib dan bangkit dari antara orang mati, Dia membayar hukuman dosa dan menghancurkan dominasi dosa bagi mereka yang percaya kepadaNya.Allah memanggil orang-orang berdosa untuk bertobat, supaya mereka beriman kepada Yesus Kristus. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.” (Yohanes 3:16-18)Percayalah kepada Anak Allah hari ini.
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Istilah Anak Allah atau Putra Allah (bahasa Inggris: Son of God) lebih sering digunakan untuk menyebut Yesus, seperti yang disebutkan dalam Perjanjian Baru Alkitab Kristen pada banyak ayat. [1] Yesus diakui sebagai Anak Allah pada dua kesempatan oleh suara yang terdengar dari Surga. [1][2][3][4] Karena digunakan untuk menyebut Yesus, istilah ini merujuk pada perannya sebagai Mesias, atau Kristus, Raja pilihan Allah[5] (Matius 26: ).
Konteks dan cara gelar Yesus, Anak Allah, berarti sesuatu yang lebih dari atau selain Mesias tetap menjadi subjek studi dan diskusi ilmiah yang berkelanjutan. Konteks dan cara di mana gelar Yesus, yaitu Anak Allah, berarti sesuatu yang lebih atau lain daripada Mesias tetap menjadi bahan perdebatan dan penelitian bagi para cendikiawan hingga sekarang. Doktrin Tritunggal memperkenalkan Yesus sebagai Allah Putra, yang sama Hakikat atau Esensi tetapi berbeda Pribadi dengan Allah Bapa dan Allah Roh Kudus (Pribadi pertama dan ketiga dalam Tritunggal). Penganut Kristen Anti-Tritunggal menyepakati penyebutan Yesus sebagai "Anak Allah", seperti yang ditemukan di Perjanjian Baru. Istilah "anak-anak Allah" digunakan dalam Perjanjian Lama dan Apokrifa untuk makna yang masih diperdebatkan. Selain itu istilah "anak Allah" digunakan di Perjanjian Baru, khususnya pada versi Alkitab Terjemahan Baru, untuk merujuk pada orang-orang yang telah menerima Yesus atau, dalam arti yang lebih sempit, orang yang telah dibaptis.
Apa Maksudnya Yesus Adalah Putra Allah? Mengapa Yesus disebut Putra Allah?
Alkitab sering menyebut Yesus sebagai ”Putra Allah”. (Yohanes 1:49) Istilah ”Putra Allah” menunjukkan bahwa Allah adalah Pencipta, atau Sumber, segala kehidupan, termasuk kehidupan Yesus.
(Mazmur 36:9; Wahyu 4:11) Tapi, Alkitab tidak mengajarkan bahwa Allah punya keturunan seperti halnya manusia. Alkitab juga menyebut para malaikat sebagai ”putra-putra Allah”.
(Ayub 1:6) Dan manusia yang pertama, Adam, juga disebut ”anak Allah”. (Lukas 3:38) Tapi, karena Yesus adalah ciptaan Allah yang pertama dan satu-satunya yang diciptakan langsung oleh Allah, Alkitab menggambarkan Yesus sebagai Putra Allah yang terpenting.
Bagaimana penjelasan tentang Yesus disebut Anak Allah?
Satu kata perlu diperhatikan yaitu kata “disebut” dalam ayat 35 ini yang juga terdapat pada ayat 32. Kata ini merujuk pada gelar atau sebutan yang ditujukan kepada Yesus, sehingga sama sekali tidak ada petunjuk bahwa Anak yang dimaksud adalah anak secara biologis.
Istilah “anak” yang digunakan dalam kata-kata ini hanya sebatas “sebutan, gelar maupun kedekatan atau hubungan” demikian juga kepada Yesus disebut sebagai “Anak Allah”. * Dalam Perjanjian Lama tidak pernah ada seorang nabi disebut sebagai “Anak Allah”, bahkan tidak ada gelar “Anak Allah” dalam bentuk “tunggal” buat manusia. Gelar atau sebutan Anak Allah dalam bentuk tunggal huruf Capital hanya dimiliki oleh Yesus Kristus.
* Gelar “Anak Allah” dalam bentuk tunggal ditujukan kepada Yesus Kristus merujuk kepada kesamaan hakekat dengan Allah (Yohanes 1:1-14; 5:18-25; 10:30-38). Yohanes 5:18 “Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh-Nya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah”.
* Anak Allah adalah gelar yang diberikan untuk menunjukkan keakraban hubungan. Yesus dan Bapa memiliki “satu” hakekat, tidak berarti bahwa kedua-duanya itu identik.
Jika Yesus adalah Anak Allah, kenapa Dia menyebut diri-Nya Anak Manusia? • ChristianAnswers.Net/indonesian
Pertama-tama, bahkan ketika sebutan 'Anak Manusia' menunjuk pada kemanusiaan Yesus, itu bukan suatu penyangkalan terhadap Ketuhanan-Nya. Lebih lanjut, Kitab Suci mengungkapkan bahwa Yesus tidak pernah menyangkal keilahian-Nya dengan menyatakan dirinya sebagai Anak Manusia. Sebagai contoh, Alkitab mengatakan bahwa hanya Allah yang dapat menghapus dosa (Yesaya 43:25; Markus 2:7). Ini menunjukkan bahwa Yesus sendiri menggunakan istilah 'Anak Manusia' untuk menyatakan keilahian-Nya sebagai Anak Tuhan.
Akhirnya, istilah 'Anak Manusia' juga menekankan siapakah Yesus dalam hubungan dengan penjelmaanNya dan karya keselamatanNya.